Rabu, 27 Juli 2011

sejarah vespa

Piaggio didirikan
pada tahun1884 di
Italia oleh Rinaldo
Piaggio. Pada
awalnya Piaggio
adalah pabrikan
yang memproduksi
peralatan kapal, rel
kereta dan gerbong
kereta api. Pada saat
Perang Dunia
Pertama
berkecamuk, Piaggio
memproduksi
pesawat terbang.
Pada akhir Perang
Dunia II, pabrik
Piaggio di bom oleh
pesawat sekutu.
Setelah perang usai,
Enrico Piaggio
mengambil alih
Piaggio dari ayahnya
(Rinaldo Piaggio).
Pada saat itu
perekonomian Italia
sedang memburuk,
Enrico memutuskan
untuk mendisain alat
transportasi yang
murah
Dibantu oleh ahli
pesawat terbang
Corradino
D’Ascanio, Enrico
menciptakan sebuah
design alat
transportasi roda
dua dengan inspirasi
dan teknologi dari
pesawat terbang.
Konstruksi suspensi
monoshock untuk
memudahkan
mengganti ban
diadaptasi dari roda
pesawat terbang,
bahkan produk
pertamanya benar-
benar menggunakan
roda depan pesawat
terbang. Starter
dibuat dari bagian
komponen bom,
serta bodinya
terbuat dari
alumunium seperti
bodi pesawat
terbang.
Menurut berbagai
sumber, Vespa di
produksi pertama
kali pada tahun 1945.
Kata ”Vespa”
berasal dari kata
”Wesp” yang
berarti ”binatang
penyengat atau
lebah”. Memang
konstruksi Vespa
jika dilihat dari atas
terlihat seperti
lebah.
Dalam
perkembangannya,
Vespa tidak hanya di
pasarkan di Italia,
tetapi juga laris di
Perancis, Inggris,
Jerman, Spanyol,
Brasil serta India.
Karena minat
konsumen yang
begitu besar, Vespa
juga di prosuksi di
Jerman dan Inggris.
Selain Vespa, pada
masa itu juga lahir
berbagai merek
kendaraan roda dua
jenis ini, seperti
Lambreta, Zundap,
Heinkel, NSU,
Hummel. Akan tetapi
yang hingga saat ini
eksis di Indonesia
adalah Vespa dan
disusul oleh
Lambretta
Sejarah Vespa di
Indonesia
Sebenarnya penulis
sendiri tidak tahu
persis kapan
pertama kali Vespa
masuk ke Indonesia.
Mencoba mencari
referensi ke
beberapa
narasumber pun
tidak membuahkan
hasil yang konkret.
Masing-masing
narasumber
mempunyai
keterangan yang
berbeda-beda, akan
tetapi mereka
mempunyai
persamaan persepsi,
bahwa “Demam
Vespa” di tanah air
sangat di pengaruhi
oleh “Vespa
Congo”. Vespa
diberikan sebagai
Penghargaan oleh
Pemerintah
Indonesia terhadap
Pasukan Penjaga
Perdamaian
Indonesia yang
bertugas di Congo
saat itu.
Menurut beberapa
narasumber, setelah
banyak Vespa Congo
berkeliaran di
jalanan, mulailah
Vespa menjadi salah
satu pilihan
kendaraan roda dua
di Indonesia. Importir
lokal turut
mendukung
perkembangan
Vespa di tanah air.
Sampai saat ini
sudah puluhan
varian Vespa yang
mampir di Indonesia.
Dari yang paling tua
hingga yang paling
baru ada di
Indonesia. Bahkan
teman saya dari
Philipina menyebut
bahwa Indonesia
adalah surganya
Vespa. Sampai saat
ini mungkin masih
bisa disebut sebagai
surganya Vespa.
Maraknya ekspor
Vespa, sedikit
banyak mengurangi
populasi Vespa di
Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar