Melali media ini saya ingin mendokumentasikan apa saja yang menarik minat saya. juga saya ingin menuangkan apa yang menjadi ide ataupun gagasan yang sekiranya dapat dijadikan kenang kenangan bagi anakcucu saya kelak. teruntuk anak saya yang lahir pada hari RABU PAHING, tanggal 30 NOPEMBER 2011. AHSAN YUSUF SANTOSO. semoga kau menjadi seorang anak yang terbaik aqidah dan akhlaknya, tampan, jujur dan penyantun seperti Nabi Yusuf, serta kuat sentosa seperti bapaknya.:)
Kamis, 05 Maret 2015
Syngenta mengembangkan
teknologi perlindungan tanaman
padi bernama GroMore. Penerapan
GroMore di lapangan melalui
Syngenta Learning Center untuk
melindungi tanaman melalui 4
tahapan pertumbuhan tanaman.
Pertama, fase pembibitan dengan
tagline pondasi yang kuat dan sehat
agar petani bisa menciptakan benih
yang kuat, sehat, dan tak gampang
roboh. Ciri-ciri bibit sehat itu berakar
banyak berwarna putih. Itu bisa
dicapai dengan produk perlakuan
benih Cruiser 350 FS dan
penyemprotan Virtako 300 SC pada
bibit umur 15–18 hari.
Kedua, fase anakan, yaitu
memperkuat harapan dengan
membuat bibit beranakan banyak
sehingga memberi harapan malai
dan bulir yang banyak pula. Pada
fase ini digunakan produk Virtaco
dan Score.
Ketiga, fase bunting, yaitu
mengubah harapan menjadi
kenyataan. Artinya, menjaga malai
dan bulir dari serangan hama dan
penyakit dengan mengaplikasikan
Virtako, Filia 525 SE, dan Plenum.
Terakhir, fase pematangan, yaitu
memaksimalkan hasil dan kualitas
dengan mengupayakan bulir terisi
penuh sepanjang malai dan bernas.
Pada fase ini diaplikasikan
AmistarTop 325 SC.
Masa Kritis
Lain lagi cara PT Bina Guna Kimia.
Mardianto menyarankan aplikasi
seed treatment dengan Marshal 5G
untuk melindungi benih dari
serangga tanah. Selanjutnya,
aplikasikan Furadan 3G yang
melindungi tanaman pada 60 hari
pertama dari serangan sundep dan
beluk. Sebab, 60 hari pertama adalah
masa kritis. Aplikasinya dua kali,
yaitu saat awal penanaman guna
melindungi dari serangan beluk dan
40 hari setelah tanam untuk
menangkis sundep. Ia juga
menyarankan untuk mengaplikasi
Boom Flower agar tanaman dapat
lebih kencang menyerap nutrisi dari
tanah.
PT Agricon pun punya banyak cara
mengatasi OPT. Blast (Pyricularia
oryzae) bisa dilawan dengan Blast
200SC karena produk ini satu-satunya
fungisida berbahan aktif single
trisiclazol liquid di Indonesia. Tikus
bisa diredam dengan Ratgone
0.005RMB.
“Penggerek batang padi
(Scirpophaga incertulas) bisa diatasi
oleh Spontan 400SL dan Maxima
68WP. Sedangkan wereng dihalau
dengan Applaud 440SC. Sementara
BLB dapat dilawan dengan produk
terbaru kita yang akan di-launch
pada 2013,” urai Bayu Nugroho,
Marketing Manager PT Agricon.
PT Agricon juga menyediakan produk
lain untuk perlindungan tanaman
padi. Di antaranya insektisida Abuki
50 SL pengendali wereng, fungisida
Throne 250 EC mengendalikan hawar
pelepah padi, herbisida Win 20 WG
dan Aladin 865 SL untuk gulma daun
lebar dan daun sempit, serta
moluskasida Snaildown 250EC untuk
mengatasi keong mas.
Yuwono Ibnu Nugroho, Untung
Jaya
Langganan:
Postingan (Atom)